Pages - Menu

Jumat, 17 Mei 2013

ARTIFICIAL INTELLIGENCE ( KECERDASAN BUATAN

A. Definisi
  • H. A. Simon [1987] : Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah- cerdas
  •  Rich and Knight [1991] : “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
B. Abstrak
Manajemen pengetahuan merupakan kajian yang sedang mendapatkan perhatian dari industri dan pemerintah. Ketika kita hendak membangun organisasi pengetahuan, manajemen pengetahuan akan memainkan peran dasar terhadap keberhasilan transformasi pengetahuan individu ke dalam pengetahuan organisasi. Salah satu blok pembangunan kunci untuk mengembangkan dan memajukan bidang manajemen pengetahuan ini adalah kecerdasan buatan (AI), yang mana banyak para praktisi dan teoritikus manajemen pengetahuan mengabaikannya. Paper ini akan membahas kemunculan dan masa depan manajemen pengetahuan, dan hubungannya terhadap kecerdasan buatan. © 2001 Elsevier Science Ltd. All rights reserved.
Keywords: Knowledge management; Artificial intelligence; Expert systems
  1. Pendahuluan
Business process reengineering (BPR), Year 2000 (Y2K), sekarang knowledge management (KM). Merupakan suatu manajemen pengetahuan seperti sebuah mode yang para konsultan memimpikan untuk menjaganya agar memberikan keuntungan yang akan dikerjakan dengan segera di tahun-tahun yang akan datang atau haruskah manajemen pengetahuan diperlakukan sebagai tujuan strategis dalam organisasi untuk capturing (penangkapan), sharing (berbagi), dan leveraging (pengungkilan) pengetahuan yang lebih baik secara internal dan eksternal? Suatu perhatian dan pesimisme yang memungkinkan (atau boleh jadi konservatisme) berada dalam memunculkan manajemen pengetahuan dan melakukan inisiatif manajemen pengetahuan. Satu perhatian adalah bahwa persentase wajar dari para manajer senior meyakini bahwa manajemen pengetahuan mungkin hanya manajemen pengetahuan pelengkap dan usaha membangun kembali proses bisnis (BPR). Banyak usaha BPR telah gagal, sehingga ada perhatian bahwa manajemen pengetahuan terperangkap pada bahaya yang sama. Isu kedua adalah bahwa terdapat kekakuan yang sangat sedikit diletakkan ke dalam pengembangan metodologi-metodologi manajemen pengetahuan. Hanya sedikit perusahaan, seperti teknologi RWD, Andersen Consulting, Dataware Technologies, The Delphi Group, dan yang lainnya, telah berkembang dengan teliti menggunakan metodologi komprehensif untuk membangun proyek manajemen pengetahuan. Terkait dengan isu ini bahwa bidang manajemen pengetahuan menjadi tidak berbentuk seperti vendor yang mengklaim bahwa produknya adalah tools “manajemen pengetahuan”, tetapi secara sederhana berupa manajemen pengetahuan atau produk manajemen informasi.
  1. Manajemen Pengetahuan dan Konsep Dasarnya
Manajemen pengetahuan (Liebowitz, 1999; Liebowitz, 2000; Liebowitz and Beckman, 1998) adalah proses penciptaan nilai ases-aset tersembunyi organisasi. Ini berkaitan dengan seberapa bagus mengungkil pengetahuan secara internal dalam organisasi dan secara eksternal kepada para pelanggan dan stakeholder. Misalnya, manajemen pengetahuan mengkobinasikan berbagai konsep dari sejumlah disiplin, mencakup tindakan organisasi, manajemen sumber daya manusia, kecerdasan buatan, teknologi informasi, dan sebagainya. Fokusnya adalah seberapa bagus berbagi pengetahuan untuk menciptakan nilai tambah yang bermanfaat untuk organisasi.
Teknologi yang mendukung Knowledge management
  1. Artificial Intelligence (AI)
AI didefinisikan sebagai kecerdasan buatan yang dimasukkan ke dalam suatu entitas. Sistem ini umumnya dianggap komputer, karena kecerdasan diciptakan dan dimasukkan kedalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan perkerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa metode berdasarkan kecerdasan buatan yang digunakan untuk Knowledge management systemantara lain system pakar (expert system), intelligent agent, logika fuzzy dan jaringan syaraf tiruan (neural networks).
  1. Intelligence Agents
Inteligence Agents merupakan sistem piranti lunak yang mempelajari bagaimana penggunanya bekerja dan menyediakan perantara (agent) untuk mengerjakan tugas-tugas yang dilakukan pengguna. Sebagai contoh, pada saat software intelligence agent mendapat perintah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh user, perantara pasif akan mengamati informasi-informasi apa saja yang cocok dengan kemauan atau kepentingan user, sedangkan perantara aktif akan mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan pilihan-pilihan user. Dalam Knowledge management System, software ini dapat difungsikan untuk mengidentifikasi dan memperoleh berbagai pengetahuan.
  1. Knowledge Discovery in Databases (KDD)
KDD merupakan suatu proses untuk mencari dan menggali informasi-informasi yang berguna dari beraneka ragam banyak data-data dan dokumen. Banyak sekali data-data lama dan dokumen penting yang terpendam didalam database pada media penyimpanan yang berkapasitas besar sehingga dibutuhkan proses data mining yang ideal untuk memperoleh kembali data-data yang penting tersebut.
  1. Extensible Mark-up Language (XML)
XML merupakan bahasa mark-up serba guna yang menjadi standar dari world wide web consortium untuk mendiskripsikan berbagai macam struktur data, sehingga data dapat terproses secara tepat oleh system yang berbeda-beda tanpa harus melakukan proses programming lagi. XML tidak hanya dapat mengautomatisasi berbagai proses dan mengurangi pekerjaan tulis-menulis tetapi juga dapat berkolaborasi dan mendistribusikan pengetahuan yang lebih baik antar partner bisnis.

REFERENSI :
- http://komarudintasdik.wordpress.com/2011/05/29/knowledge-management-and-its-link-to-artificial-intelligence/
- http://stevanustanly.wordpress.com/2010/05/25/teknologi-yang-mendukung-knowledge-management/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar